Asrinesia.com – PT Kuripan Raya yang berdiri sejak 1994 developer yang selama ini dikenal sebagai pengembang Telaga Kahuripan, kembali bangkit, dengan me-revitalisasi kawasan untuk mendongkak investasi properti.
Pengembang ini mulai menata ulang kawasan seluas 750 hektar untuk mewujudkan konsep hunian modern dan harmonis. Memadukan fasilitas infrastruktur yang komplit dengan suasana alam di area koridor Selatan Jakarta – Parung, Bogor yang sejuk, mengombinasikan aset alam dengan aset kawasan yang semakin lengkap.
Richie Laseduw, Chief Marketing Officer PT Kuripan Raya mengatakan, “Telaga Kahuripan merupakan proyek perumahan terbesar di koridor Selatan Jakarta – Ciputat – Kemang – Bogor,” hal itu dikatakannya saat membuka forum diskusi menggali potensi investasi bersama rekan-rekan media di marketing gallery Telaga Kahuripan, Parung-Bogor.
Menurutnya, pengembangan kawasan tersebut terbagi menjadi dua. Area pertama yang diluncurkan tahun 1996 silam, masterplan-nya dirancang oleh Konsultan Internasional Design Development Group of Baltimore. Kawasan komersialnya yang dikenal dengan Plaza Haihoo dirancang oleh Arsitek Peter Caderas dari Hawaii. Sementara rancangan hunian dipercayakan kepada beberapa arsitek muda Indonesia kala itu antara lain JJ, Andra Martin, Yori Antar, Ferry Ridwan dan lainnya.
Untuk melancarkan program peremajaan, PT Kuripan Raya mengucurkan dana lebih dari Rp 100 miliar tanpa investasi dari luar, didukung sejumlah share holders Telaga Kahuripan yang sejak awal PT Kuripan Raya didirikan sama sekali tidak mengalami perubahan.
Lebih lanjut Richi menjelaskan, selain jalan tol, Pemerintah juga telah membangun jalan arteri Bojong Gede – Kemang (Bomang). Dengan keberadaan akses tersebut, kawasan di Selatan Jakarta ini diharapkan semakin menarik bagi investor.
“Selling point lainnya, konsep green nature dipilih Telaga Kahuripan yaitu menawarkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memadai. Adanya potensi alam seperti hamparan taman yang sangat luas dan danau-danau alami, merupakan kekuatan dasar yang sudah dimiliki Telaga Kahuripan,” ucapnya.
“Kami menawarkan tak hanya investasi jangka panjang, tetapi investasi dari sisi lain yaitu kesehatan serta kenyamanan bagi keluarga. Keunggulan tersebut menjadi alasan kuat bagi konsumen membeli unit hunian di Telaga Kahuripan,” tegas Richie.
Sementara di saat yang sama Pakar Tata Kota, Yayat Supriyatna dalam paparannya mengatakan, untuk mendongkrak investasi, Telaga Kahuripan diharapkan mampu melakukan rebranding kawasan dan menjadikannya sebagai wilayah penyangga ekonomi baru bagi kabupaten Bogor.
“Telaga Kahuripan memiliki lokasi yang menguntungkan, aksesnya terhubung langsung dengan pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor di Cibinong dan pusat ekonomi di kota Bogor. Menariknya lagi, kawasan ini masuk ke dalam struktur jaringan jalan tol Jor. Rebranding ini tentunya akan menciptakan kawasan baru yang prospektif dan strategis jika direalisasikan secara nyata, karena aksesibilitasnya jadi lebih mudah dan akan terasa lebih dekat kemana-mana,” papar Yayat.
Menurutnya, masa depan kawasan hunian Telaga Kahuripan ini sangat menjanjikan untuk investasi karena memiliki dua simpul akses. Selain bisa menjadi destinasi wisata, unggul pula dari sisi kehidupan baru serta konsep bentang alam juga infrastruktur yang memadai.
“Kawasan ini akan menjadi CBD baru di wilayah Bogor Barat, Telaga Kahuripan memiliki infrastruktur tata kota yang terencana. Izin pembangunan jalannya juga sudah dipetakan dan masuk ke dalam jaringan infastruktur tata ruang Jabodetabek, mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten Bogor. Ibaratnya, membeli rumah di Telaga Kahuripan sama dengan membeli masa depan,” pungkas Yayat.
Telaga Kahuripan memiliki keharmonisan dari berbagai aspek, memiliki keunggulan dari konsep lingkungan juga struktur jaringan jalan. Kawasan ini mempunyai prospek ekonomi yang perlu dicermati oleh masyarakat luas.
Pada kesempatan yang sama, dari sisi arsitektur Thoat Fauzi mengatakan dalam paparannya, Telaga Kahuripan tidak hanya mengedepankan konsep lingkungan secara keselurahan tapi juga memerhatikan fungsi hunian yang sehat. Sesuai tagline pengembang Telaga Kahuripan, yakni “Kembali ke Alam Indonesia” di cluster tertentu, konsep rumah yang dihadirkan benar-benar mengadopsi nuansa resor.
Menurutnya, tinggal di Telaga Kahuripan merupakan pilihan tepat, karena konsep hunian yang ditawarkan mempunyai desain yang menarik untuk dimiliki calon penghuni. Setiap unit memiliki sirkulasi udara sangat baik, ditambah lagi nuansa alami Telaga Kahuripan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memadai.
“Pandemi telah menggeser preferensi penghuni dalam memilih huniannya, tidak lagi berdasar style ataupun trend yang ter-update, namun lebih berorientasi pada hunian ‘sehat’ dengan unsur alam. Bukan lagi tentang minimalis, skandinavian, ataupun etnik-klasik, namun lebih kepada desain rumah dengan bukaan yang tepat dan optimal, guna menghadirkan pencahayaan dan penghawaan alami yang berkualitas,” ujar Thoat.
“Rumah dengan inner court yang menghadirkan unsur alam dan penghijaun dalam kesehariannya. Pada akhirnya, hunian yang mendukung kesehatan penghuninya dan berdampingan dengan alam adalah rumah yang tepat sebagai pilihan untuk tempat istirahat, merajut mimpi, dan tumbuh bersama membina keluarga,” imbuh Thoat.