Asrinesia.com – Selama lebih dari 2 tahun PT Summarecon Agung (Summarecon) Tbk, dihadapkan pada kondisi yang penuh tantangan. Beragam pembatasan mobilitas yang diterapkan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19, berakibat pada menurunnya aktivitas dan daya beli masyarakat. Selain itu penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan protokol kesehatan mengakibatkan operasional bisnis mengalami banyak keterbatasan, sehingga tidak dapat memberikan kontribusi pendapatan sebagaimana mestinya.
President Director Summarecon, Adrianto P. Adhi menjelaskan, “Untuk mempertahankan operasi bisnis perusahaan agar tetap produktif dan juga memberikan kontribusi positif bagi seluruh stake holder disaat pandemi, kami secara ketat menjaga kualitas produk, menghadirkan desain produk yang mengadaptasi kebutuhan gaya hidup masyarakat, memberikan layanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, juga pemasaran produk dengan penawaran skema pembayaran yang lebih ringan dan tingkat suku bunga kredit yang relatif rendah. Hal ini membuat produk properti Summarecon semakin menarik dan lebih terjangkau bagi masyarakat”, demikian Andrianto P. Adhi menjelaskan dalam Public Expose RUPS Summarecon yang dilakukan pada hari Kamis, 7 Juli 2022.
“Dengan penerapan berbagai strategi ini, sepanjang tahun 2021 perusahaan berhasil mencatat angka pra-penjualan sebesar Rp5,2 triliun atau 30% di atas target Rp4 triliun dan 58% di atas pencapaian tahun 2020 sebesar Rp3,3 triliun. Hal ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan ”, lanjut Adrianto.
Selama 47 tahun berdiri, Summarecon membangun 7 kawasan berskala kota. Tidak hanya menghadirkan kota dengan ragam fasilitas, tapi juga mendorong tumbuhnya pusat ekonomi baru. Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, dan juga Summarecon Bekasi saat ini telah tumbuh menjadi kawasan yang produktif, pusat niaga dan bisnis.
Sedangkan yang masih dalam pengembangan adalah Summarecon Bandung, Summarecon Mutiara Makassar, Summarecon Emerald Karawang dan juga Summarecon Bogor. Pengembangan ini membawa dampak positif bagi perekonomian, karena mendorong dibukanya beragam usaha dan kegiatan ekonomi, yang juga diikuti tersedianya peluang lapangan kerja.
Dalam industri properti, perusahaan menyadari bahwa bisnis yang dijalankan saat ini merupakan salah satu motor pendorong ekonomi yang memiliki multiplier effect, yaitu menggerakkan sekitar 174 sektor usaha lainnya. Mulai dari sektor jasa, bahan bangunan, hingga membuka lapangan kerja, tidak hanya bagi 4.000 karyawan perusahaan, juga bagi 1.700 pekerja proyek di seluruh unit usaha. Sehingga perusahaan berkomitmen untuk tetap menjaga produktivitas bisnis di masa pandemi dengan menerapkan strategi yang efektif, inovatif, disertai kerja keras dan ketekunan.
Unit Pengembangan Properti
Unit usaha Pengembangan Properti mencatatkan pendapatan sebesar Rp4.148 miliar, meningkat Rp478 miliar atau 13% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp3.670 miliar. Pengembangan Properti masih merupakan unit usaha terbesar Perseroan dengan kontribusi sebesar 75% dari Total Pendapatan Perusahaan.
Pendapatan pada unit bisnis ini didominasi oleh segmen perumahan, yaitu sebesar 66% dari total pendapatan Pengembangan Properti, yang mengalami peningkatan sebesar Rp732 miliar (37%), dengan total menjadi Rp2.723 miliar. Penjualan apartemen memberikan kontribusi 17% dari pendapatan Unit Pengembangan Properti. Summarecon Serpong menjadi penyumbang pendapatan tertinggi dengan Rp2.243 miliar (54%).
Di tengah berbagai krisis yang melanda, Summarecon tetap berupaya memegang komitmen untuk berkontribusi membangun negeri melalui produk-produk berkualitas yang memberikan kepuasan pelanggan serta meningkatkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Hal ini diyakini Perusahaan harus dilakukan untuk melindungi dan meningkatkan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan, sesuai dengan visi perusahaan yaitu membangun komunitas dengan ekosistem kehidupan yang harmonis dan berkelanjutan demi mewujudkan tujuan perusahaan untuk menumbuhkembangkan kehidupan yang indah dan membangun impian kita tentang dunia yang indah.
Dalam RUPST, Perseroan juga mengumumkan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi, sebagai berikut; Ir. Soetjipto Nagaria (Komisaris Utama), Harto Djojo Nagaria (Komisaris), Drs Edi Darnadi (Komisaris Independen), Lexy Arie Tumiwa (Komisaris Independen), Ge Lilies Yamin (Komisaris Independen)
Sedangkan Direksi diisi oleh Adrianto P. Adhi (Direktur Utama), Liliawati Rahardjo (Direktur), Soegianto Nagaria (Direktur), Herman Nagaria (Direktur),Sharif Benyamin (Direktur), Lidya Tjio (Direktur), Nanik Widjaja (Direktur), dan Jason Lim (Direktur)