Asrinesia.com – Signify (Euronext: LIGHT), pemimpin dunia di bidang pencahayaan, berhasil meraih kemajuan signifikan di tahun 2019 atas tujuan-tujuan keberlanjutan. Sebagai bagian dari program keberlanjutan, kehidupan yang Lebih Cerah, Dunia yang Lebih Baik (Brighter Lives, Better World).
Sorotan KeberlanjutanSignify di tahun 2019, menghadirkan lebih dari 2,3 milyar lampu dan luminer LED sejak bergabung dalam Global Lighting Challenge tahun 2015, menghindari pelepasan lebih dari 56 megaton emisi CO22, setara dengan 58 pembangkit listrik tenaga batu bara berukuran sedang atau emisi dari 21 juta mobil. Menghasilkan 82,5% pendapatan kami dari produk, sistem, dan layanan hemat energi, mengurangi jejak karbon global kami sebesar 9,5%, meningkatkan pangsa listrik terbarukan kami hingga 94%, mengirimkan 70% lebih sedikit limbah menuju TPA dan mendaur ulang 90% dari total limbah, menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat dengan Total Kasus Tercatat sebesar 0,32 serta mencapai tingkat kinerja keberlanjutan pemasok sebesar 99%.
”Kami bangga atas kemajuan besar yang telah kami capai terhadap komitmen Kehidupan yang Lebih Cerah, Dunia yang Lebih Baik. Keberlanjutan tidak hanya terletak di jantung tujuan kami, keberlanjutan menjadi sesuatu yang sangat dapat dilakukan di mana setiap orang membantu menjalankannya,” kata Nicola Kimm, Head of Sustainability di Signify, dalam siarfan persnya.
“Kami tak sabar menanti hari di mana kami mencapai netralitas karbon secara global dan telah memikirkan bagaimana kami dapat mengambil langkah selanjutnya untuk mendorong aksi iklim atas keseluruhan rantai nilai kami,” tambah Nicola Kimm.
Sebagai pengakuan atas kemajuan kami, Signify dinobatkan sebagai Pemimpin Industri dalam kategori Komponen dan Peralatan Listrik pada Dow Jones Sustainability Index untuk tiga tahun berturut-turut. Sebagai tambahan, perusahaan kembali dimasukkan ke dalam daftar ‘Climate A list’ (Daftar A Iklim) dari CDP untuk pengurangan dampak lingkungan kami sendiri, serta masuk ke dalam daftar CDP untuk “Supply Chain A list,” tutup Nicola Kimm