PropertiDesain.com – PT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen untuk mendukung kelancaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di area operasional perusahaan, baik di Papua maupun Gresik. Vice President Government Relations Jobsite PTFI Josephina Lenny mengungkapkan sebanyak 13.341 karyawan dan komunitas PTFI di lokasi kerja perusahaan di Papua telah memiliki hak pilih untuk melakukan pencoblosan pada Pemilu 2024.
“Kami memastikan seluruh karyawan mendapatkan akses untuk mencoblos dalam Pemilu tahun ini karena every vote matters. Kami mengimbau karyawan untuk tetap menjaga keharmonisan terlepas memiliki perbedaan pilihan,” kata Josephina.
Di Papua, PTFI menyediakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) berjumlah 48. Lokasi TPS tersebut tersebar di area tambang Grasberg, Tembagapura (highland), Pelabuhan Amamapare, dan Kuala Kencana (lowland).
Lebih lanjut, Josephina mengatakan bahwa terdapat tiga TPS di area tambang Grasberg. “Tiga TPS ini merupakan TPS dengan lokasi tertinggi di Indonesia, yang berada di ketinggian lebih dari 4.000 mdpl.
Sekitar 600 karyawan PTFI melakukan pemungutan suara di TPS ini,” ujar Josephina. “Pada masa persiapan pemilu 2024, PTFI bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Mimika untuk memberikan layanan pengkinian data bersama Panitia Pemilihan Distrik (PPD) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) agar karyawan dapat melakukan pemungutan suara di area kerja,” lanjut Josephina.
Tim PPD dan PPS membantu memindahkan nama calon pemilih dari DPT daerah asal ke DPT Mimika. “Untuk memungkinkan karyawan dengan KTP Mimika dan Non-Mimika mencoblos di Papua, PTFI bersama KPU Papua membuka beberapa TPS dan memfasilitasi transportasi logistik untuk memastikan seluruh kotak dan surat suara dapat sampai dalam keadaan baik,” ujar Josephina.
Selain untuk karyawan, PTFI mendukung persiapan Pemilu masyarakat di kampung Tsinga dan Arwanop yang terletak di sekitar area operasional tambang perusahaan. PTFI mengerahkan helikopter untuk mengirimkan 20 kotak suara untuk 4 TPS di Aroanop dan 35 kotak suara untuk 7 TPS di Tsinga.
Terkait dengan aktivitas produksi, semuanya tetap berjalan selama hari Pemilu. Untuk itu, PTFI memberikan waktu khusus selama satu jam bagi karyawan di Papua yang hendak memilih.
Berbeda halnya dengan aktivitas penambangan PTFI di Papua yang berlokasi di remote area, karyawan Smelter PTFI dapat menggunakan hak pilihnya di daerah asal atau memindahkan hak pilih mereka ke Gresik. Manager Human Resources and Business Partner Smelter PTFI Sudarmono mengatakan bahwa perusahaan bekerjasama dengan KPUD Gresik untuk memfasilitasi karyawan yang ingin memindahkan hak pilihnya ke Gresik.
“Sebanyak 520 pekerja memindahkan hak pilih mereka ke Gresik. Pada tanggal pemilihan di 14 Februari, kami memberikan libur kepada karyawan PTFI, proyek, maupun kontraktor utama, Chiyoda,” kata Sudarmono.
Proses pindah pilih dilakukan oleh para karyawan melalui pengisian formulir online KPU atau melalui pendaftaran langsung di Kantor KPUD Gresik atau Kantor Kecamatan PPK domisili masing-masing di Gresik. Selanjutnya, KPUD akan menetapkan TPS, yang tersebar di sekitar 350 TPS dan sebagian besar berlokasi di Kecamatan Manyar, untuk kemudian diberikan kepada karyawan.
“Kami semaksimal mungkin melayani proses pindah pilih, meskipun ada penduduk yang terpaksa tidak memilih karena belum memenuhi persyaratan. Semoga masyarakat, yang dapat memilih, menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila,” kata Komisioner Divisi Data KPU Gresik Abdullah Sidiq Notonegoro.
Berbagai langkah yang PTFI ambil di atas bertujuan untuk memastikan hak pilih setiap karyawan terlindungi. Hal ini merupakan bagian dari komitmen PTFI untuk mendukung demokrasi dan partisipasi aktif karyawan.