Asrinesia.com – Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) asosiasi desainer interior pertama dan satu-satunya di Indonesia yang bertujuan memajukan profesi desainer interior. Asosiasi yang didirikan pada tahun 1983, kini memiliki 21 kantor cabang serta 1800 anggota di seluruh Indonesia.
Dalam mengisi perjalanan waktunya, HDII selalu mengadakan program program yang berguna bagi anggotanya yang teranyar HDII mengadakan perhelatan International Interior Design Forum (IIDF), sebagai forum tukar pikiran dan kolaborasi diantara desainer interior Indonesia dan internasional.
Perhelatan yang dibuka oleh Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif serta Menteri PUPR (Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat) ini bertemakan: Technology & Culture: Asia Pacific’s Perspectives, berlangsung 4-5 September di Bali, yang dihadiri oleh komunitas desainer interior dari seluruh Indonesia serta delapan negara di Asia Pasifik.
IIDF yang kedua ini diselanggarakan berisikan rangkaian kegiatan seperti workshop, seminar, pameran serta kegiatan jejaring diantara para peserta.
Forum kali ini diadakan dengan pemikiran perkembangan dunia desain khususnya desain interior telah mengalami perkembangan pesat seiring dengan perubahan trend desain dunia serta cepatnya penyebaran informasi melalui internet dan media sosial.
Hal ini memungkinkan, fungsi dan keindahan desain ruang yang sesuai kebutuhan tidak terlepas dari inspirasi kekayaan budaya serta bantuan teknologi terkini.
“Saya menyambut baik forum internasional ini karena desain interior merupakan salah satu elemen penting dalam industri pariwisata, serta juga sub sektor utama dalam ekonomi kreatif Indonesia”, ucap Sandiaga Uno, Menteri Parekraf dalam sambutannya.
“Saya setuju sekali dengan tema yang diangkat, teknologi dan budaya merupakan dua unsur yang bisa saling menguatkan dalam desain interior, yang dampaknya positif buat kenyamanan dan kesehatan manusia yang tinggal di dalamnya. Kita sudah kuat secara budaya, sekarang kita harus kuat juga dalam teknologi”, tambah Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) yang ikut membuka ajang ini.
Sementara Nyoman Nuarta, maestro perupa Indonesia juga berbagi pengalamannya saat menciptakan karya-karyanya yang monumental, termasuk proyek mega seperti Ibu Kota Negara yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.
Rudy Dodo, seorang desainer interior senior Indonesia ikut menampilkan proses desain proyek hotel internasional yang inspirasinya diambil dari kemegahan dan kekayaan budaya Nusantara.
“Tantangannya menarik sekali, justru karena budaya Indonesia itu amat beragam, bukan hanya Bali dan Jawa, jadi saat kita berhasil menampilkan sesuatu yang sifatnya “Nusantara” atau “Indonesia” yang sifatnya inklusif dan unik, itulah pencapaian yang luar biasa”, komentar Rudy Dodo dalam presentasinya di hadapan lebih dari 150 peserta seminar.
Pembicara ketiga, yaitu Eggarat Wongcharit, seorang multidisciplinary designer dari Thailand, juga berbagi pengalamannya merancang produk-produk furniture dan pernak pernik interior yang kental rasa Thailand-nya tetapi diterima dengan baik di pasar internasional.
“Kuncinya adalah bagaimana mengerti budaya kita sendiri, kemudian berdasarkan itu menciptakan sesuatu yang relevan dan bisa diterima oleh semua. Jangan lupa pula rasa kontemporer atau kekinian juga amat penting”, demikian ungkap Eggarat.
Ketua HDII Nasional Rohadi Sumardi menyatakan optimis akan masa depan industri desain interior Indonesia. “Mendengar dan melihat pengalaman serta karya-karya mereka ini, saya percaya akan masa depan dunia desain interior di Indonesia, saya yakin kita akan mampu bersaing di tingkat global”.
Mengenai ajang IIDF ini Rohadi bertekad untuk menyelenggarakannya setiap tahun, demi kemajuan dunia desain di Indonesia, khususnya desain interior.
Selain workshop dan seminar, ada pula General Assembly APSDA (Asia Pacific Space Designers Association) atau Rapat Akbar asosiasi desainer interior se-Asia Pasifik yang dihadiri oleh tujuh asosiasi dari 7 negara.
Presiden APSDA Keat Ong menyatakan bahwa sudah saatnya desainer interior di Asia Pasifik bersatu dan mengambil peran yang lebih aktif dalam pembangunan di negara masing-masing, serta ikut menciptakan ruangan yang lebih baik, lebih nyaman dan lebih sehat bagi para penghuninya.
Foto : Dok HDII