Properti Desain.com – Kaldera Toba atau yang lebih dikenal sebagai Danau Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis, 2 Juli 2020.
Kaldera Toba berhasil masuk daftar UNESCO setelah dinilai dan diputuskan oleh UNESCO Global Geoparks Council pada Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok, Indonesia, pada 31 Agustus-2 September 2019.
Setelah tersertifikasi tingkat dunia oleh UNESCO Global Geopark (UGG), Danau Toba akan semakin terkenal di level dunia dan yang terpenting memberi manfaat bagi masyarakat setempat.
Pemerintah Indonesia telah berhasil meyakinkan UNESCO bahwa Kaldera Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal khususnya dalam hal budaya dan keanekaragaman hayati.
Baca Juga : Protokoler Kesehatan di Candi Borobudur dan Ratu Boko
“Melalui penetapan ini, Indonesia dapat mengembangkan geopark Kaldera Toba melalui jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal,” tutur Duta Besar RI untuk UNESCO Arrmanatha Nasir melalui keterangan persnya.
Penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark, merupakan proses panjang dari upaya bersama berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah Pusat dan daerah maupun masyarakat setempat yang tinggal di kawasan danau Toba. “Proses persiapan untuk mendapatkan pengakuan UNESCO bagi Kaldera Toba, menunjukkan komitmen tinggi dan kerja sama yang baik dari semua pihak di Indonesia sejak awal proses, dari pengumpulan data, menyelenggarakan berbagai workshop, penyusunan dan negosiasi dokumen nominasi untuk diajukan ke UNESCO,” kata Dubes RI.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekraf) Wishnutama Kusubandio menyambut baik ditetapkannya Danau Toba di Sumatera Utara sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG).
Menparerkaf Wishnutama mengatakan, “Danau Toba bisa menjadi sumber pendapatan untuk masyarakat yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan jadi destinasi. Memadukan 3 potensi utama yaitu geodiversity, biodiversity, culture diversity, Danau Toba memiliki peranan penting menopang sektor pariwisata.”
Menparerkaf menjelaskan, melalui pengembangan geopariwisata yang berkelanjutan, diharapkan akan membuat masyarakat setempat memiliki peluang untuk meningkatkan budaya, produk lokal, dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas.
“Penetapan ini memberi kesempatan plus tanggung jawab bagi Indonesia, untuk mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan sekitar,” kata Wishnutama.
Foto : Dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf/Bekri dan Majalah ASRI