Asrinesia.com – Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk melaporkan pencapaian hasil kinerja keuangan per 30 September 2019. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, Perseroan membukukan pendapatan usaha Rp1,9 triliun, atau mengalami penurunan sebesar 23,4 persen dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,4 triliun.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono menjelaskan bahwa penurunan kinerja usaha perseroan tak lepas dari adanya perubahan kondisi pasar properti saat ini. Pertumbuhan yang terjadi tahun ini lebih didorong oleh penjualan maupun peluncuran proyek-proyek residensial baru yang menyasar pada segmen pasar menengah ke bawah.
Kondisi ini berdampak pada kinerja usaha Perseroan yang sebagian besar portofolio produk dan inventori yang dimiliki di segmen pengembangan mixed-use & high rise dan perumahan yang menyasar pasar menengah ke atas.
“Kami di tahun ini tidak banyak meluncurkan proyek baru. Beberapa proyek baru yang kami luncurkan, hampir seluruhnya adalah produk residensial yang menyasar segmen pasar menengah ke atas,” ungkap Archied lebih lanjut.
Archied menjelaskan bahwa selama ini pendapatan usaha Intiland ditopang dari empat segmen pengembangan. Selain dari pengembangan mixed-use dan high rise, perumahan, kawasan industri yang merupakan sumber pendapatan dari pengembangan (development income) perseroan juga memperoleh pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang bersumber dari investasi properti seperti penyewaan ruang perkantoran, manajemen properti, dan pengelolaan sarana olah raga.
Menghadapi kondisi tersebut, manajemen Intiland akan terus berupaya untuk mengejar dan meningkatkan kinerja usaha hingga akhir tahun ini. Penjualan produk-produk inventori yang sudah jadi menjadi fokus dan prioritas utama perseroan untuk meningkatkan pendapatan usaha.
“Kami punya inventori produk di beberapa proyek yang sudah jadi, seperti apartemen 1Park Avenue, Praxis, Aeropolis, dan di proyek perumahan. Penjualan dari produk-produk inventori ini bisa langsung diakui dan dibukukan sebagai pendapatan usaha,” ungkap Archied.
“Faktor yang menyebabkan kami belum mencapai target marketing sales, karena penjualan di produk-produk high rise untuk pasar menengah-atas masih cukup berat, serta tahun ini lebih konservatif dalam meluncurkan proyek baru tahun ini,” ungkap Archied lebih lanjut.
Sampai akhir triwulan tahun ini, Perseroan baru meluncurkan tiga pengembangan residensial baru. Ketiga pengembangan tersebut adalah apartemen SQ Res, Pinang Townhouse, dan klaster baru Zenith di kawasan perumahan Serenia Hills yang berlokasi di Jakarta.
Menghadapi tantangan sektor properti ke depan, Perseroan tetap optimistik kondisinya akan lebih baik dari tahun ini. Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi kunci untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perubahan pasar sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja penjualan.
Pertama, Perseroan akan tetap fokus pada penjualan inventori. Kedua, Perseroan terus melakukan pengembangan pada proyek-proyek yang berjalan. Ketiga, pengembangan proyek baru dengan portofolio produk di segmen pasar menengah dan mempunyai pasar yang lebih besar. “Kami telah menyiapkan beberapa pengembangan proyek baru, seperti perumahan, apartemen, dan komersial di Jakarta dan Surabaya,” kata Archied.
Untuk proyek residensial, Perseroan menyiapkan dua pengembangan baru yakni Pinang Residence di Jakarta Selatan dan satu kawasan perumahan baru di Surabaya. Untuk produk komersial, perseroan sedang menyiapkan pengembangan produk SOHO di kota Surabaya dan Poin Square di Jakarta Selatan.
Perseroan selain itu juga telah menyiapkan pengembangan baru di proyek-proyek berjalan seperti kawasan perumahan Serenia Hills Jakarta Selatan dan di kawasan perumahan Talaga Bestari, Tangerang.
Strategi ekspansif tersebut menjadi langkah utama perseroan guna mengantisipasi perkembangan dan tren pulihnya pasar properti nasional. Perseroan optimistik pasar properti bergerak membaik seiring pertumbuhan perekonomian nasional, peningkatan tren investasi, serta kondisi stabilitas keamanan yang semakin kondusif.