PropertiDesain.com – Fakultas Teknik dan Program Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia menghadirkan webinar 1st International Conference of Sustainable Architecture and Engineering (1st ICoSAE). Webinar bertemakan Bangunan, Infrastruktur dan Teknologi di Era Society 5.0. berlangsung di Kampus UKI Cawang ini bertujuan sebagai wadah untuk saling berbagi terkait perkembangan bangunan, arsitektur, dan teknologi di masa depan.
Society 5.0 adalah konsep masyarakat di masa depan dimana teknologi akan digunakan untuk mendukung perkembangan ekonomi dan menyelesaikan berbagai permasalahan sosial. Di dalam masyarakat ini, pertumbuhan ekonomi akan menjawab berbagai tantangan di masyarakat lokal dan masyarakat global.
Webinar menghadirkan narasumber dari berbagai mancanegara di antaranya Prof. Dong–Seong Kim (Kumoh National Institute of Technology, Republic of Korea), Prof. Manukid Pamichkun (Asian Institute of Technology, Thailand), Prof.Dr.Ir. Johannes Widodo, M.Arch. Eng (National University of Singapore), Assoc. Prof. Dr. Mohammad Ibrahim Safawi Mohd Zain (Universiti Malaysia Sarawak, Malaysia). Dengan Keynote speaker dari Kementerian Riset dan Teknologi, yang diwakilkan oleh Staf Ahli Bidang Relevansi dan Produktivitas Prof. Ismunandar, Ph.D. dan salah satu guru besar di Fakultas Teknik UKI Prof.Dr.Ing.Ir.Uras Siahaan, Lic.rer.reg.
Digelar secara virtual dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ini dihadiri sebanyak 290 partisipan dari mancanegara, diantaranya tercatat ada 23 universitas yang ada di 6 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Korea Selatan, Singapore, Thailand, dan Vietnam.
Di era ini, masyarakat diprediksi akan semakin pintar dan menerapkan berbagai teknologi dan sistem seperti Internet of Things (IoT), Artificial intelligence(AI), dan Big Data untuk memproses segala hal dengan lebih smart, efisien, dan cepat sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat. Demikian dikatakan oleh Sahala Simatupang. Ketua Program Studi Arsitektur Universitas Kristen Indonesia
“Dunia itu pasti akan memasuki society 5.0, jadi semua berorientasi pada manusia. Di dalam society 5.0, manusia berusaha menyeimbangi kemajuan ekonomi, tetapi di satu sisi pasti ada masalah sosial. Jadi keduanya harus diseimbangkan dengan diintegrasikan ke sistem yang mengandalkan kemajuan informasi dan teknologi,” jelas Sahala.
“Konferensi ini memberikan wadah bagi para akademisi, peneliti, mahasiswa, atau para profesional untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang perkembangan arsitektur dan teknik di era 5.0. Jadi nanti kita bisa tahu inovasi apa yang perlu dikembangkan di bidang masing-masing sehingga kita bisa siap menghadapi persoalan dan tantangan di era 5.0,” tutup Sahala.