asrinesia.com – Lingkungan Kampung Wisata Pancuran yang terletak di Kelurahan Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Salatiga, siap mewujudkan mimpinya untuk menjadi kampung wisata. Perwujudan ini melalui kolaborasi antara AkzoNobel, perusahaan cat dan pelapis produsen Dulux, serta penduduk ‘Kampung Wisata Pancuran’. Kampung ini telah diresmikan oleh Pemerintah Salatiga sebagai salah satu pusat wisata di tengah kota.(1/11)
Walikota Salatiga Yulianto yang meresmikan kampung ini, mengatakan: “Saya ingin memuji inisiatif para warga RW 04 Pancuran untuk mengubah lingkungan Pancuran menjadi lebih hidup dan berwarna. Kami optimis hal ini akan dapat membantu meningkatkan kualitas lingkungan kota dan meningkatkan daya tarik kota kami bagi para wisatawan, sebagai bagian dari visi kami untuk mengembangkan KOTAKU (kota tanpa permukiman kumuh). Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengapresiasi AkzoNobel atas kontribusinya dalam membuat inisiatif ini menjadi kenyataan.”
Anastasia Tirtabudi, Head of Brand & Consumer Marketing, PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia), mengatakan: “Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan masyarakat dalam mempercantik lingkungan setempat, karena kami percaya pada kekuatan transformatif warna untuk memperkaya masyarakat dan membuat ruang tempat tinggal lebih berwarna, nyaman dan menyenangkan. Itulah mengapa kami berkomitmen untuk terus memberikan warna dalam kehidupan masyarakat, seperti yang tercermin pada program kami, Let’s Colour Indonesia. Kami berharap masyarakat dapat terinspirasi dan merasakan dampak positif dari warna.”
Proyek ini membutuhkan waktu sekitar 8 (delapan) bulan, melibatkan lebih dari 100 orang warga setempat, untuk membuat ruang publik dan dinding-dinding di sepanjang tepi sungai lebih hidup dengan pembuatan mural warna-warni. Total luas area yang diperkirakan sekitar 10.000 meter persegi telah dicat dengan lebih dari 3.000 liter cat Dulux Weathershield.
Kehadiran ‘Kampung Wisata Pancuran’ bertujuan untuk memupuk rasa kebanggaan dan memiliki di antara penduduk kota yang terdiri dari hampir 200.000 orang. Di dalam kampung ini terdapat mural-mural yang menampilkan topik yang berbeda-beda; seperti sejarah dan perjuangan bangsa Indonesia. Mural-mural tersebut juga menggambarkan pahlawan dari Salatiga. Hal ini menjadi peringatan yang berharga tentang sejarah berdirinya bangsa dan pengorbanan tanpa pamrih dari banyak orang untuk kebebasan yang dapat dinikmati saat ini.